Kajian Islam –
Seringkali disekitar kita bingung apasih Perbedaan Hijab, Jilbab, Khimar
Dan Kerudung, apalagi yang sedang belajar memakai hijab tentu ingin
mengetahui perbedaan tersebut.
Demi memenuhi penasaran para wanita
muslim kali ini dunia islam akan membahas itu semua secara singkat dan
semoga bisa mudah di pahami.
Apa Perbedaan Hijab Dan Jilbab
Hijab (bahasa Arab: حجاب ħijāb) adalah
kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa negara
berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering
merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam
keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian
yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.
Ada yang menyatakan juga bahwa setiap
jilbab adalah hijab, tetapi tidak semua hijab itu jilbab, sebagaimana
yang tampak. Seperti dijelaskan di atas, hijab berasal dari kata hajaban
yang artinya menutupi, dengan kata lain al-Hijab adalah benda yang
menutupi sesuatu.
Hijab menurut Al Quran artinya penutup
secara umum, bisa berupa tirai pembatas, kelambu, papan pembatas, dan
pembatas atau aling-aling lainnya. Memang terkadang kata hijab
dimaksudkan untuk makna jilbab.
Adapun makna lain dari hijab adalah sesuatu yang menutupi atau menghalangi dirinya. Di indonesia sendiri ada banyak macam – macam hijab.
Apa itu jilbab?
jilbāb (Arab: جلباب ) adalah busana
muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan
wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Penggunaan jenis
pakaian ini terkait dengan tuntunan syariat Islam untuk menggunakan
pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah hijab (dalam arti
seperti ditunjukkan dalam pengertian hijab di atas).
Jadi, jilbab ialah pakaian yang longgar
dan dijulurkan ke seluruh tubuh hingga mendekati tanah sehingga tidak
membentuk lekuk tubuh. Hal ini tertuang dalam perintah Allah dalam
Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 59: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka…”
Secara terminologi, dalam kamus yang
dianggap standar dalam Bahasa Arab, jilbab berarti selendang atau
pakaian lebar yang dipakai wanita untuk menutupi kepada, dada dan bagian
belakang tubuhnya. ( Baca juga : Perintah dan Hukum Memakai Jilbab Bagi Wanita Muslim )
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa jilbab
pada umumnya adalah pakaian yang lebar, longgar dan menutupi seluruh
bagian tubuh. Sedangkan hijab adalah sesuatu pembatas atau aling-aling
yang menutupi aurat. Memang terkadang kata hijab dimaksudkan untuk makna
jilbab.
Apa itu khimar?
Khimar atau khumur atau kerudung/kudung
di dalam Al-Qur’an disebut dengan istilah khumur, sebagaimana terdapat
pada surat An Nuur ayat 31: “Hendaklah mereka menutupkan khumur
(kerudung-nya) ke dadanya. (An Nuur :31) ”
Khimar menutupi kepala, leher dan
menjulur hingga menutupi dada wanita dari belakang maupun dari depan
(termasuk menutupi tulang selangka).
Khimar merupakan pakaian atas atau
penutup kepala. Desain pakaian ini yaitu menutupi kepala, leher dan
menjulur hingga menutupi dada wanita dari belakang maupun dari depan
(termasuk menutupi tulang selangka).
Khimar ini tidak diikatkan ke leher
seperti kerudung, karena jika hal tersebut dilakukan, maka akan
memperjelas bentuk lekuk dada dari wanita. Jadi khimar harus menjulur
lurus kebawah dari kepala ke seluruh dada tertutupi.
Khimar seringkali disebut kerudung, tapi
sebenarnya berbeda. Perintah Khimar terdapat dalam QS An-Nur ayat 31.
Khimar adalah apa yang dapat menutupi kepala, leher dan dada tanpa
menutupi muka.
Apa beda khimar dan kerudung atau kudung?
Kerudung hampir mirip dengan khimar,
namun kerudung tidak dianjurkan dalam Islam. Sebab, desain kerudung cuma
sebagai penutup kepala saja. Kerudung yang hanya sebagai penutup
kepala, tidak sepanjang khimar yang mampu menutupi dada wanita
sekaligus.
Kerudung hanya menutup kepala atau leher saja, akan tetapi bentuk lekuk tubuh pada bagian leher dan dada masih terlihat.
Demikian sobat sedikit bahasan tentang
Perbedaan Hijab, Jilbab, Khimar Dan Kerudung yang semoga bermanfaat
untuk kita semua. Aamiin
Judul
: Muslimah Banget
Penulis : Naurel Firdaus
Editor : LM. Cutheon
Penerbit : de Teens-Diva Press
Tahun Terbit : Maret, 2014
Jumlah Halaman : 140 halaman
ISBN : 978-602-255-486-8
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho,
Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious.
Dalam Islam, wanita adalah istimewa. Mereka tidak dikucilkan,
dinomerduakan atau di anak tirikan. Wanita memiliki peran penting,
mereka dianggap sebagai salah satu tonggak peradaban. Karena itulah
ketika mereka setelah memiliki anak, dinamakan madrosatul ula li
auladiha (sekolah pertama bagi anak-anaknya).
Oleh karena itulah, dalam Islam wanita dijaga dengan rambu-rambu agar
tidak terjerumus pada hal yang buruk. Bagaimana akan menjadi tonggak
peradaban jika wanita sejak muda telah rusak? Bagaimana akan mendidik
anak, jika dia saja bingung memiliki anak banyak dari lelaki lebih dari
satu? Nah, inilah pentingnya ada aturan Islam bagi manusia, termasuk
wanita (muslimah).
Dalam sebuah hadits Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
shalihah.” Hadits lain pun mengungkapkan bahwa wanita yang pertama kali
harus dihormati adalah ibu. Ketika Nabi ditanya siapa yang harus
dihormati terlebih dahulu, Nabi menjawab Ibu sebanyak tiga kali, baru
kemudian bapak.
Dalam buku Muslimah Banget karya Nurel Firdaus ada tiga bab yang bisa
menjadi panduan wanita agar menjadi muslimah sejati. Bab pertama
membahas tentang aurat. Wanita adalah makhluk yang suka bersolek. Namun,
dalam Islam hal ini ada aturan dan batasannya. Dalam Islam ada yang
dinamakan tabarruj.
Tabarruj adalah mendandani diri dengan pakaian ataupun berhias dengan
sesuatu yang dapat menarik perhatian lelaki (halaman 16). Dalam
keseharian kita bertabarruj itu bisa berupa memakai make up yang
berlebihan, memakai parfum yang berlebihan, mengenakan jilbab atau
pakaian muslimah yang mentereng juga norak, dan bertingkah genit. Semua
itu dilakukan dengan maksud membuat para lelaki tertarik padanya
(halaman 20). Nah, hal ini tidak diperbolehkan.
Menurut Ibnu Manzhur tabarruj adalah, wanita yang memamerkan keindahan
dan perhiasannya pada lelaki. Allah menyuruh muslimah agar menutup aurat
dan tidak berlebihan dalam berhias seperti yang termaktub dalam surat
Al-Ahzab ayat 33. “…Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” Zaman sekarang interaksi
muslimah kan kadang juga dilakukan oleh para lelaki, misal dalam hal
yang diperbolehkan yakni kerja. Nah bagaimana itu? Di sinilah kenapa
Islam mewajibkan seorang muslimah hanya menampakkan apa yang boleh
dilihat oleh selain mahramnya, yaitu telapak tangan dan wajah saja.
Selain itu tidak boleh bermain pandang, bertingkah yang baik, tenang dan
cool (halaman 31-43).
Naurel juga mencantumkan, bahwa menutup aurat itu banyak manfaatnya.
Diantaranya adalah, rambut terlindungi dari sinar matahari, sebagai
identitas muslimah yang baik akan dihormati dan menjadi kontrol agar
tidak berbuat yang salah, berjilbab adalah ibadah yang mudah dan
dicintai oleh Allah, dan mengundang jodoh yang shalih (halaman 44-48).
Bab dua dalam buku ini membahas tentang muslimah yang gaul. Bagaimana
muslimah yang gaul itu? Apakah muslimah yang aktif bersosmed ria? Naurel
dalam buku ini muslimah yang adalah adalah muslimah yang antigalau,
apalagi galaunya di facebook dan twitter. Bukannya menjadi solusi, malah
bisa menambah masalah. Karena anti galau, maka muslimah gaul adalah
muslimah yang bahagia.
Bahagia itu esensinya adalah mensyukuri terhadap apa yang kita punya dan
bersabar terhadap keinginan yang belum tercapai. Juga berjuang dan
berdoa memohon kepada Allah agar keinginan kita tercapai (halaman 65).
Dan bab terakhir dalam buku ini membahas seputar kebersihan dan kesucian
(thaharah). Dalam berislam kehidupan manusia tidak jauh dari kebersihan
dan kesucian, begitupun muslimah. Muslimah memiliki siklus pembersihan
darah dan itu adalah fitrah. Tidak seperti kaum lain yang mengganggap
wanita haid itu menjijikkan dan harus dijauhi sedangkan Islam tidak
begitu namun ada batasannya. Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa sallam
saja bersabda, “Inilah yang telah ditetapkan kepada anak-anak wanita
keturunan Adam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam Islam haid itu menunjukkan wanita telah baligh atau mukallaf.
Artinya sejak itu kewajiban syariah mulai dibebankan kepada wanita,
seperti shalat dan puasa. Selama masa haid ini muslimah dilarang shalat,
puasa, melakukan hubungan seksual bagi yang sudah menikah, menyentuh
mushaf dan thawaf mengelilingi Ka’bah (halaman 85-88).
Kiranya, itulah isi buku yang ditujukan kepada muslimah ini. Dengan
tujuan bisa menjadi muslimah yang sejati, yang mengerti ada aturan apa
dalam Islam yang ditujukan kepada muslimah. Buku ini tidak saja
dikhususkan dibaca oleh wanita saja. Namun kaum pria pun boleh membaca
buku ini guna menambah wawasan yang memudahkan bergaul dengan istrinya
kelak. Akhirnya, buku 140 halaman yang ditulis dengan bahasa remaja nan
renyah, tentu akan bermanfaat bagi Anda semua. Selamat membaca!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76
Judul
: Muslimah Banget
Penulis : Naurel Firdaus
Editor : LM. Cutheon
Penerbit : de Teens-Diva Press
Tahun Terbit : Maret, 2014
Jumlah Halaman : 140 halaman
ISBN : 978-602-255-486-8
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho,
Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious.
Dalam Islam, wanita adalah istimewa. Mereka tidak dikucilkan,
dinomerduakan atau di anak tirikan. Wanita memiliki peran penting,
mereka dianggap sebagai salah satu tonggak peradaban. Karena itulah
ketika mereka setelah memiliki anak, dinamakan madrosatul ula li
auladiha (sekolah pertama bagi anak-anaknya).
Oleh karena itulah, dalam Islam wanita dijaga dengan rambu-rambu agar
tidak terjerumus pada hal yang buruk. Bagaimana akan menjadi tonggak
peradaban jika wanita sejak muda telah rusak? Bagaimana akan mendidik
anak, jika dia saja bingung memiliki anak banyak dari lelaki lebih dari
satu? Nah, inilah pentingnya ada aturan Islam bagi manusia, termasuk
wanita (muslimah).
Dalam sebuah hadits Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
shalihah.” Hadits lain pun mengungkapkan bahwa wanita yang pertama kali
harus dihormati adalah ibu. Ketika Nabi ditanya siapa yang harus
dihormati terlebih dahulu, Nabi menjawab Ibu sebanyak tiga kali, baru
kemudian bapak.
Dalam buku Muslimah Banget karya Nurel Firdaus ada tiga bab yang bisa
menjadi panduan wanita agar menjadi muslimah sejati. Bab pertama
membahas tentang aurat. Wanita adalah makhluk yang suka bersolek. Namun,
dalam Islam hal ini ada aturan dan batasannya. Dalam Islam ada yang
dinamakan tabarruj.
Tabarruj adalah mendandani diri dengan pakaian ataupun berhias dengan
sesuatu yang dapat menarik perhatian lelaki (halaman 16). Dalam
keseharian kita bertabarruj itu bisa berupa memakai make up yang
berlebihan, memakai parfum yang berlebihan, mengenakan jilbab atau
pakaian muslimah yang mentereng juga norak, dan bertingkah genit. Semua
itu dilakukan dengan maksud membuat para lelaki tertarik padanya
(halaman 20). Nah, hal ini tidak diperbolehkan.
Menurut Ibnu Manzhur tabarruj adalah, wanita yang memamerkan keindahan
dan perhiasannya pada lelaki. Allah menyuruh muslimah agar menutup aurat
dan tidak berlebihan dalam berhias seperti yang termaktub dalam surat
Al-Ahzab ayat 33. “…Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” Zaman sekarang interaksi
muslimah kan kadang juga dilakukan oleh para lelaki, misal dalam hal
yang diperbolehkan yakni kerja. Nah bagaimana itu? Di sinilah kenapa
Islam mewajibkan seorang muslimah hanya menampakkan apa yang boleh
dilihat oleh selain mahramnya, yaitu telapak tangan dan wajah saja.
Selain itu tidak boleh bermain pandang, bertingkah yang baik, tenang dan
cool (halaman 31-43).
Naurel juga mencantumkan, bahwa menutup aurat itu banyak manfaatnya.
Diantaranya adalah, rambut terlindungi dari sinar matahari, sebagai
identitas muslimah yang baik akan dihormati dan menjadi kontrol agar
tidak berbuat yang salah, berjilbab adalah ibadah yang mudah dan
dicintai oleh Allah, dan mengundang jodoh yang shalih (halaman 44-48).
Bab dua dalam buku ini membahas tentang muslimah yang gaul. Bagaimana
muslimah yang gaul itu? Apakah muslimah yang aktif bersosmed ria? Naurel
dalam buku ini muslimah yang adalah adalah muslimah yang antigalau,
apalagi galaunya di facebook dan twitter. Bukannya menjadi solusi, malah
bisa menambah masalah. Karena anti galau, maka muslimah gaul adalah
muslimah yang bahagia.
Bahagia itu esensinya adalah mensyukuri terhadap apa yang kita punya dan
bersabar terhadap keinginan yang belum tercapai. Juga berjuang dan
berdoa memohon kepada Allah agar keinginan kita tercapai (halaman 65).
Dan bab terakhir dalam buku ini membahas seputar kebersihan dan kesucian
(thaharah). Dalam berislam kehidupan manusia tidak jauh dari kebersihan
dan kesucian, begitupun muslimah. Muslimah memiliki siklus pembersihan
darah dan itu adalah fitrah. Tidak seperti kaum lain yang mengganggap
wanita haid itu menjijikkan dan harus dijauhi sedangkan Islam tidak
begitu namun ada batasannya. Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa sallam
saja bersabda, “Inilah yang telah ditetapkan kepada anak-anak wanita
keturunan Adam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam Islam haid itu menunjukkan wanita telah baligh atau mukallaf.
Artinya sejak itu kewajiban syariah mulai dibebankan kepada wanita,
seperti shalat dan puasa. Selama masa haid ini muslimah dilarang shalat,
puasa, melakukan hubungan seksual bagi yang sudah menikah, menyentuh
mushaf dan thawaf mengelilingi Ka’bah (halaman 85-88).
Kiranya, itulah isi buku yang ditujukan kepada muslimah ini. Dengan
tujuan bisa menjadi muslimah yang sejati, yang mengerti ada aturan apa
dalam Islam yang ditujukan kepada muslimah. Buku ini tidak saja
dikhususkan dibaca oleh wanita saja. Namun kaum pria pun boleh membaca
buku ini guna menambah wawasan yang memudahkan bergaul dengan istrinya
kelak. Akhirnya, buku 140 halaman yang ditulis dengan bahasa remaja nan
renyah, tentu akan bermanfaat bagi Anda semua. Selamat membaca!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76v
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76v
Judul
: Muslimah Banget
Penulis : Naurel Firdaus
Editor : LM. Cutheon
Penerbit : de Teens-Diva Press
Tahun Terbit : Maret, 2014
Jumlah Halaman : 140 halaman
ISBN : 978-602-255-486-8
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho,
Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious.
Dalam Islam, wanita adalah istimewa. Mereka tidak dikucilkan,
dinomerduakan atau di anak tirikan. Wanita memiliki peran penting,
mereka dianggap sebagai salah satu tonggak peradaban. Karena itulah
ketika mereka setelah memiliki anak, dinamakan madrosatul ula li
auladiha (sekolah pertama bagi anak-anaknya).
Oleh karena itulah, dalam Islam wanita dijaga dengan rambu-rambu agar
tidak terjerumus pada hal yang buruk. Bagaimana akan menjadi tonggak
peradaban jika wanita sejak muda telah rusak? Bagaimana akan mendidik
anak, jika dia saja bingung memiliki anak banyak dari lelaki lebih dari
satu? Nah, inilah pentingnya ada aturan Islam bagi manusia, termasuk
wanita (muslimah).
Dalam sebuah hadits Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
shalihah.” Hadits lain pun mengungkapkan bahwa wanita yang pertama kali
harus dihormati adalah ibu. Ketika Nabi ditanya siapa yang harus
dihormati terlebih dahulu, Nabi menjawab Ibu sebanyak tiga kali, baru
kemudian bapak.
Dalam buku Muslimah Banget karya Nurel Firdaus ada tiga bab yang bisa
menjadi panduan wanita agar menjadi muslimah sejati. Bab pertama
membahas tentang aurat. Wanita adalah makhluk yang suka bersolek. Namun,
dalam Islam hal ini ada aturan dan batasannya. Dalam Islam ada yang
dinamakan tabarruj.
Tabarruj adalah mendandani diri dengan pakaian ataupun berhias dengan
sesuatu yang dapat menarik perhatian lelaki (halaman 16). Dalam
keseharian kita bertabarruj itu bisa berupa memakai make up yang
berlebihan, memakai parfum yang berlebihan, mengenakan jilbab atau
pakaian muslimah yang mentereng juga norak, dan bertingkah genit. Semua
itu dilakukan dengan maksud membuat para lelaki tertarik padanya
(halaman 20). Nah, hal ini tidak diperbolehkan.
Menurut Ibnu Manzhur tabarruj adalah, wanita yang memamerkan keindahan
dan perhiasannya pada lelaki. Allah menyuruh muslimah agar menutup aurat
dan tidak berlebihan dalam berhias seperti yang termaktub dalam surat
Al-Ahzab ayat 33. “…Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” Zaman sekarang interaksi
muslimah kan kadang juga dilakukan oleh para lelaki, misal dalam hal
yang diperbolehkan yakni kerja. Nah bagaimana itu? Di sinilah kenapa
Islam mewajibkan seorang muslimah hanya menampakkan apa yang boleh
dilihat oleh selain mahramnya, yaitu telapak tangan dan wajah saja.
Selain itu tidak boleh bermain pandang, bertingkah yang baik, tenang dan
cool (halaman 31-43).
Naurel juga mencantumkan, bahwa menutup aurat itu banyak manfaatnya.
Diantaranya adalah, rambut terlindungi dari sinar matahari, sebagai
identitas muslimah yang baik akan dihormati dan menjadi kontrol agar
tidak berbuat yang salah, berjilbab adalah ibadah yang mudah dan
dicintai oleh Allah, dan mengundang jodoh yang shalih (halaman 44-48).
Bab dua dalam buku ini membahas tentang muslimah yang gaul. Bagaimana
muslimah yang gaul itu? Apakah muslimah yang aktif bersosmed ria? Naurel
dalam buku ini muslimah yang adalah adalah muslimah yang antigalau,
apalagi galaunya di facebook dan twitter. Bukannya menjadi solusi, malah
bisa menambah masalah. Karena anti galau, maka muslimah gaul adalah
muslimah yang bahagia.
Bahagia itu esensinya adalah mensyukuri terhadap apa yang kita punya dan
bersabar terhadap keinginan yang belum tercapai. Juga berjuang dan
berdoa memohon kepada Allah agar keinginan kita tercapai (halaman 65).
Dan bab terakhir dalam buku ini membahas seputar kebersihan dan kesucian
(thaharah). Dalam berislam kehidupan manusia tidak jauh dari kebersihan
dan kesucian, begitupun muslimah. Muslimah memiliki siklus pembersihan
darah dan itu adalah fitrah. Tidak seperti kaum lain yang mengganggap
wanita haid itu menjijikkan dan harus dijauhi sedangkan Islam tidak
begitu namun ada batasannya. Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa sallam
saja bersabda, “Inilah yang telah ditetapkan kepada anak-anak wanita
keturunan Adam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam Islam haid itu menunjukkan wanita telah baligh atau mukallaf.
Artinya sejak itu kewajiban syariah mulai dibebankan kepada wanita,
seperti shalat dan puasa. Selama masa haid ini muslimah dilarang shalat,
puasa, melakukan hubungan seksual bagi yang sudah menikah, menyentuh
mushaf dan thawaf mengelilingi Ka’bah (halaman 85-88).
Kiranya, itulah isi buku yang ditujukan kepada muslimah ini. Dengan
tujuan bisa menjadi muslimah yang sejati, yang mengerti ada aturan apa
dalam Islam yang ditujukan kepada muslimah. Buku ini tidak saja
dikhususkan dibaca oleh wanita saja. Namun kaum pria pun boleh membaca
buku ini guna menambah wawasan yang memudahkan bergaul dengan istrinya
kelak. Akhirnya, buku 140 halaman yang ditulis dengan bahasa remaja nan
renyah, tentu akan bermanfaat bagi Anda semua. Selamat membaca!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76
Judul
: Muslimah Banget
Penulis : Naurel Firdaus
Editor : LM. Cutheon
Penerbit : de Teens-Diva Press
Tahun Terbit : Maret, 2014
Jumlah Halaman : 140 halaman
ISBN : 978-602-255-486-8
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho,
Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious.
Dalam Islam, wanita adalah istimewa. Mereka tidak dikucilkan,
dinomerduakan atau di anak tirikan. Wanita memiliki peran penting,
mereka dianggap sebagai salah satu tonggak peradaban. Karena itulah
ketika mereka setelah memiliki anak, dinamakan madrosatul ula li
auladiha (sekolah pertama bagi anak-anaknya).
Oleh karena itulah, dalam Islam wanita dijaga dengan rambu-rambu agar
tidak terjerumus pada hal yang buruk. Bagaimana akan menjadi tonggak
peradaban jika wanita sejak muda telah rusak? Bagaimana akan mendidik
anak, jika dia saja bingung memiliki anak banyak dari lelaki lebih dari
satu? Nah, inilah pentingnya ada aturan Islam bagi manusia, termasuk
wanita (muslimah).
Dalam sebuah hadits Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
shalihah.” Hadits lain pun mengungkapkan bahwa wanita yang pertama kali
harus dihormati adalah ibu. Ketika Nabi ditanya siapa yang harus
dihormati terlebih dahulu, Nabi menjawab Ibu sebanyak tiga kali, baru
kemudian bapak.
Dalam buku Muslimah Banget karya Nurel Firdaus ada tiga bab yang bisa
menjadi panduan wanita agar menjadi muslimah sejati. Bab pertama
membahas tentang aurat. Wanita adalah makhluk yang suka bersolek. Namun,
dalam Islam hal ini ada aturan dan batasannya. Dalam Islam ada yang
dinamakan tabarruj.
Tabarruj adalah mendandani diri dengan pakaian ataupun berhias dengan
sesuatu yang dapat menarik perhatian lelaki (halaman 16). Dalam
keseharian kita bertabarruj itu bisa berupa memakai make up yang
berlebihan, memakai parfum yang berlebihan, mengenakan jilbab atau
pakaian muslimah yang mentereng juga norak, dan bertingkah genit. Semua
itu dilakukan dengan maksud membuat para lelaki tertarik padanya
(halaman 20). Nah, hal ini tidak diperbolehkan.
Menurut Ibnu Manzhur tabarruj adalah, wanita yang memamerkan keindahan
dan perhiasannya pada lelaki. Allah menyuruh muslimah agar menutup aurat
dan tidak berlebihan dalam berhias seperti yang termaktub dalam surat
Al-Ahzab ayat 33. “…Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” Zaman sekarang interaksi
muslimah kan kadang juga dilakukan oleh para lelaki, misal dalam hal
yang diperbolehkan yakni kerja. Nah bagaimana itu? Di sinilah kenapa
Islam mewajibkan seorang muslimah hanya menampakkan apa yang boleh
dilihat oleh selain mahramnya, yaitu telapak tangan dan wajah saja.
Selain itu tidak boleh bermain pandang, bertingkah yang baik, tenang dan
cool (halaman 31-43).
Naurel juga mencantumkan, bahwa menutup aurat itu banyak manfaatnya.
Diantaranya adalah, rambut terlindungi dari sinar matahari, sebagai
identitas muslimah yang baik akan dihormati dan menjadi kontrol agar
tidak berbuat yang salah, berjilbab adalah ibadah yang mudah dan
dicintai oleh Allah, dan mengundang jodoh yang shalih (halaman 44-48).
Bab dua dalam buku ini membahas tentang muslimah yang gaul. Bagaimana
muslimah yang gaul itu? Apakah muslimah yang aktif bersosmed ria? Naurel
dalam buku ini muslimah yang adalah adalah muslimah yang antigalau,
apalagi galaunya di facebook dan twitter. Bukannya menjadi solusi, malah
bisa menambah masalah. Karena anti galau, maka muslimah gaul adalah
muslimah yang bahagia.
Bahagia itu esensinya adalah mensyukuri terhadap apa yang kita punya dan
bersabar terhadap keinginan yang belum tercapai. Juga berjuang dan
berdoa memohon kepada Allah agar keinginan kita tercapai (halaman 65).
Dan bab terakhir dalam buku ini membahas seputar kebersihan dan kesucian
(thaharah). Dalam berislam kehidupan manusia tidak jauh dari kebersihan
dan kesucian, begitupun muslimah. Muslimah memiliki siklus pembersihan
darah dan itu adalah fitrah. Tidak seperti kaum lain yang mengganggap
wanita haid itu menjijikkan dan harus dijauhi sedangkan Islam tidak
begitu namun ada batasannya. Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa sallam
saja bersabda, “Inilah yang telah ditetapkan kepada anak-anak wanita
keturunan Adam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam Islam haid itu menunjukkan wanita telah baligh atau mukallaf.
Artinya sejak itu kewajiban syariah mulai dibebankan kepada wanita,
seperti shalat dan puasa. Selama masa haid ini muslimah dilarang shalat,
puasa, melakukan hubungan seksual bagi yang sudah menikah, menyentuh
mushaf dan thawaf mengelilingi Ka’bah (halaman 85-88).
Kiranya, itulah isi buku yang ditujukan kepada muslimah ini. Dengan
tujuan bisa menjadi muslimah yang sejati, yang mengerti ada aturan apa
dalam Islam yang ditujukan kepada muslimah. Buku ini tidak saja
dikhususkan dibaca oleh wanita saja. Namun kaum pria pun boleh membaca
buku ini guna menambah wawasan yang memudahkan bergaul dengan istrinya
kelak. Akhirnya, buku 140 halaman yang ditulis dengan bahasa remaja nan
renyah, tentu akan bermanfaat bagi Anda semua.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76
Tidak ada komentar:
Posting Komentar