Selasa, 24 November 2015

Perbedaan Hijab, Jilbab, Khimar Dan Kerudung


Kajian Islam – Seringkali disekitar kita bingung apasih Perbedaan Hijab, Jilbab, Khimar Dan Kerudung, apalagi yang sedang belajar memakai hijab tentu ingin mengetahui perbedaan tersebut.
Demi memenuhi penasaran para wanita muslim kali ini dunia islam akan membahas itu semua secara singkat dan semoga bisa mudah di pahami.

Apa Perbedaan Hijab Dan Jilbab
Hijab (bahasa Arab: حجاب ħijāb) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.
Ada yang menyatakan juga bahwa setiap jilbab adalah hijab, tetapi tidak semua hijab itu jilbab, sebagaimana yang tampak. Seperti dijelaskan di atas, hijab berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi, dengan kata lain al-Hijab adalah benda yang menutupi sesuatu.
Hijab menurut Al Quran artinya penutup secara umum, bisa berupa tirai pembatas, kelambu, papan pembatas, dan pembatas atau aling-aling lainnya. Memang terkadang kata hijab dimaksudkan untuk makna jilbab.
Adapun makna lain dari hijab adalah sesuatu yang menutupi atau menghalangi dirinya. Di indonesia sendiri ada banyak macam – macam hijab.
Apa itu jilbab?
jilbāb (Arab: جلباب ) adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Penggunaan jenis pakaian ini terkait dengan tuntunan syariat Islam untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah hijab (dalam arti seperti ditunjukkan dalam pengertian hijab di atas).
Jadi, jilbab ialah pakaian yang longgar dan dijulurkan ke seluruh tubuh hingga mendekati tanah sehingga tidak membentuk lekuk tubuh. Hal ini tertuang dalam perintah Allah dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 59: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka…”
Secara terminologi, dalam kamus yang dianggap standar dalam Bahasa Arab, jilbab berarti selendang atau pakaian lebar yang dipakai wanita untuk menutupi kepada, dada dan bagian belakang tubuhnya. ( Baca juga : Perintah dan Hukum Memakai Jilbab Bagi Wanita Muslim )
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa jilbab pada umumnya adalah pakaian yang lebar, longgar dan menutupi seluruh bagian tubuh. Sedangkan hijab adalah sesuatu pembatas atau aling-aling yang menutupi aurat. Memang terkadang kata hijab dimaksudkan untuk makna jilbab.

Apa itu khimar?
Khimar atau khumur atau kerudung/kudung di dalam Al-Qur’an disebut dengan istilah khumur, sebagaimana terdapat pada surat An Nuur ayat 31: “Hendaklah mereka menutupkan khumur (kerudung-nya) ke dadanya. (An Nuur :31)      ”
Khimar menutupi kepala, leher dan menjulur hingga menutupi dada wanita dari belakang maupun dari depan (termasuk menutupi tulang selangka).
Khimar merupakan pakaian atas atau penutup kepala. Desain pakaian ini yaitu menutupi kepala, leher dan menjulur hingga menutupi dada wanita dari belakang maupun dari depan (termasuk menutupi tulang selangka).
Khimar ini tidak diikatkan ke leher seperti kerudung, karena jika hal tersebut dilakukan, maka akan memperjelas bentuk lekuk dada dari wanita. Jadi khimar harus menjulur lurus kebawah dari kepala ke seluruh dada tertutupi.
Khimar seringkali disebut kerudung, tapi sebenarnya berbeda. Perintah Khimar terdapat dalam QS An-Nur ayat 31. Khimar adalah apa yang dapat menutupi kepala, leher dan dada tanpa menutupi muka.

Apa beda khimar dan kerudung atau kudung?
Kerudung hampir mirip dengan khimar, namun kerudung tidak dianjurkan dalam Islam. Sebab, desain kerudung cuma sebagai penutup kepala saja. Kerudung yang hanya sebagai penutup kepala, tidak sepanjang khimar yang mampu menutupi dada wanita sekaligus.
Kerudung hanya menutup kepala atau leher saja, akan tetapi bentuk lekuk tubuh pada bagian leher dan dada masih terlihat.
Demikian sobat sedikit bahasan tentang  Perbedaan Hijab, Jilbab, Khimar Dan Kerudung yang semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin
Judul : Muslimah Banget Penulis : Naurel Firdaus Editor : LM. Cutheon Penerbit : de Teens-Diva Press Tahun Terbit : Maret, 2014 Jumlah Halaman : 140 halaman ISBN : 978-602-255-486-8 Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious. Dalam Islam, wanita adalah istimewa. Mereka tidak dikucilkan, dinomerduakan atau di anak tirikan. Wanita memiliki peran penting, mereka dianggap sebagai salah satu tonggak peradaban. Karena itulah ketika mereka setelah memiliki anak, dinamakan madrosatul ula li auladiha (sekolah pertama bagi anak-anaknya). Oleh karena itulah, dalam Islam wanita dijaga dengan rambu-rambu agar tidak terjerumus pada hal yang buruk. Bagaimana akan menjadi tonggak peradaban jika wanita sejak muda telah rusak? Bagaimana akan mendidik anak, jika dia saja bingung memiliki anak banyak dari lelaki lebih dari satu? Nah, inilah pentingnya ada aturan Islam bagi manusia, termasuk wanita (muslimah). Dalam sebuah hadits Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” Hadits lain pun mengungkapkan bahwa wanita yang pertama kali harus dihormati adalah ibu. Ketika Nabi ditanya siapa yang harus dihormati terlebih dahulu, Nabi menjawab Ibu sebanyak tiga kali, baru kemudian bapak. Dalam buku Muslimah Banget karya Nurel Firdaus ada tiga bab yang bisa menjadi panduan wanita agar menjadi muslimah sejati. Bab pertama membahas tentang aurat. Wanita adalah makhluk yang suka bersolek. Namun, dalam Islam hal ini ada aturan dan batasannya. Dalam Islam ada yang dinamakan tabarruj. Tabarruj adalah mendandani diri dengan pakaian ataupun berhias dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian lelaki (halaman 16). Dalam keseharian kita bertabarruj itu bisa berupa memakai make up yang berlebihan, memakai parfum yang berlebihan, mengenakan jilbab atau pakaian muslimah yang mentereng juga norak, dan bertingkah genit. Semua itu dilakukan dengan maksud membuat para lelaki tertarik padanya (halaman 20). Nah, hal ini tidak diperbolehkan. Menurut Ibnu Manzhur tabarruj adalah, wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya pada lelaki. Allah menyuruh muslimah agar menutup aurat dan tidak berlebihan dalam berhias seperti yang termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 33. “…Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” Zaman sekarang interaksi muslimah kan kadang juga dilakukan oleh para lelaki, misal dalam hal yang diperbolehkan yakni kerja. Nah bagaimana itu? Di sinilah kenapa Islam mewajibkan seorang muslimah hanya menampakkan apa yang boleh dilihat oleh selain mahramnya, yaitu telapak tangan dan wajah saja. Selain itu tidak boleh bermain pandang, bertingkah yang baik, tenang dan cool (halaman 31-43). Naurel juga mencantumkan, bahwa menutup aurat itu banyak manfaatnya. Diantaranya adalah, rambut terlindungi dari sinar matahari, sebagai identitas muslimah yang baik akan dihormati dan menjadi kontrol agar tidak berbuat yang salah, berjilbab adalah ibadah yang mudah dan dicintai oleh Allah, dan mengundang jodoh yang shalih (halaman 44-48). Bab dua dalam buku ini membahas tentang muslimah yang gaul. Bagaimana muslimah yang gaul itu? Apakah muslimah yang aktif bersosmed ria? Naurel dalam buku ini muslimah yang adalah adalah muslimah yang antigalau, apalagi galaunya di facebook dan twitter. Bukannya menjadi solusi, malah bisa menambah masalah. Karena anti galau, maka muslimah gaul adalah muslimah yang bahagia. Bahagia itu esensinya adalah mensyukuri terhadap apa yang kita punya dan bersabar terhadap keinginan yang belum tercapai. Juga berjuang dan berdoa memohon kepada Allah agar keinginan kita tercapai (halaman 65). Dan bab terakhir dalam buku ini membahas seputar kebersihan dan kesucian (thaharah). Dalam berislam kehidupan manusia tidak jauh dari kebersihan dan kesucian, begitupun muslimah. Muslimah memiliki siklus pembersihan darah dan itu adalah fitrah. Tidak seperti kaum lain yang mengganggap wanita haid itu menjijikkan dan harus dijauhi sedangkan Islam tidak begitu namun ada batasannya. Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa sallam saja bersabda, “Inilah yang telah ditetapkan kepada anak-anak wanita keturunan Adam” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam Islam haid itu menunjukkan wanita telah baligh atau mukallaf. Artinya sejak itu kewajiban syariah mulai dibebankan kepada wanita, seperti shalat dan puasa. Selama masa haid ini muslimah dilarang shalat, puasa, melakukan hubungan seksual bagi yang sudah menikah, menyentuh mushaf dan thawaf mengelilingi Ka’bah (halaman 85-88). Kiranya, itulah isi buku yang ditujukan kepada muslimah ini. Dengan tujuan bisa menjadi muslimah yang sejati, yang mengerti ada aturan apa dalam Islam yang ditujukan kepada muslimah. Buku ini tidak saja dikhususkan dibaca oleh wanita saja. Namun kaum pria pun boleh membaca buku ini guna menambah wawasan yang memudahkan bergaul dengan istrinya kelak. Akhirnya, buku 140 halaman yang ditulis dengan bahasa remaja nan renyah, tentu akan bermanfaat bagi Anda semua. Selamat membaca!

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76
Judul : Muslimah Banget Penulis : Naurel Firdaus Editor : LM. Cutheon Penerbit : de Teens-Diva Press Tahun Terbit : Maret, 2014 Jumlah Halaman : 140 halaman ISBN : 978-602-255-486-8 Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious. Dalam Islam, wanita adalah istimewa. Mereka tidak dikucilkan, dinomerduakan atau di anak tirikan. Wanita memiliki peran penting, mereka dianggap sebagai salah satu tonggak peradaban. Karena itulah ketika mereka setelah memiliki anak, dinamakan madrosatul ula li auladiha (sekolah pertama bagi anak-anaknya). Oleh karena itulah, dalam Islam wanita dijaga dengan rambu-rambu agar tidak terjerumus pada hal yang buruk. Bagaimana akan menjadi tonggak peradaban jika wanita sejak muda telah rusak? Bagaimana akan mendidik anak, jika dia saja bingung memiliki anak banyak dari lelaki lebih dari satu? Nah, inilah pentingnya ada aturan Islam bagi manusia, termasuk wanita (muslimah). Dalam sebuah hadits Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” Hadits lain pun mengungkapkan bahwa wanita yang pertama kali harus dihormati adalah ibu. Ketika Nabi ditanya siapa yang harus dihormati terlebih dahulu, Nabi menjawab Ibu sebanyak tiga kali, baru kemudian bapak. Dalam buku Muslimah Banget karya Nurel Firdaus ada tiga bab yang bisa menjadi panduan wanita agar menjadi muslimah sejati. Bab pertama membahas tentang aurat. Wanita adalah makhluk yang suka bersolek. Namun, dalam Islam hal ini ada aturan dan batasannya. Dalam Islam ada yang dinamakan tabarruj. Tabarruj adalah mendandani diri dengan pakaian ataupun berhias dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian lelaki (halaman 16). Dalam keseharian kita bertabarruj itu bisa berupa memakai make up yang berlebihan, memakai parfum yang berlebihan, mengenakan jilbab atau pakaian muslimah yang mentereng juga norak, dan bertingkah genit. Semua itu dilakukan dengan maksud membuat para lelaki tertarik padanya (halaman 20). Nah, hal ini tidak diperbolehkan. Menurut Ibnu Manzhur tabarruj adalah, wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya pada lelaki. Allah menyuruh muslimah agar menutup aurat dan tidak berlebihan dalam berhias seperti yang termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 33. “…Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” Zaman sekarang interaksi muslimah kan kadang juga dilakukan oleh para lelaki, misal dalam hal yang diperbolehkan yakni kerja. Nah bagaimana itu? Di sinilah kenapa Islam mewajibkan seorang muslimah hanya menampakkan apa yang boleh dilihat oleh selain mahramnya, yaitu telapak tangan dan wajah saja. Selain itu tidak boleh bermain pandang, bertingkah yang baik, tenang dan cool (halaman 31-43). Naurel juga mencantumkan, bahwa menutup aurat itu banyak manfaatnya. Diantaranya adalah, rambut terlindungi dari sinar matahari, sebagai identitas muslimah yang baik akan dihormati dan menjadi kontrol agar tidak berbuat yang salah, berjilbab adalah ibadah yang mudah dan dicintai oleh Allah, dan mengundang jodoh yang shalih (halaman 44-48). Bab dua dalam buku ini membahas tentang muslimah yang gaul. Bagaimana muslimah yang gaul itu? Apakah muslimah yang aktif bersosmed ria? Naurel dalam buku ini muslimah yang adalah adalah muslimah yang antigalau, apalagi galaunya di facebook dan twitter. Bukannya menjadi solusi, malah bisa menambah masalah. Karena anti galau, maka muslimah gaul adalah muslimah yang bahagia. Bahagia itu esensinya adalah mensyukuri terhadap apa yang kita punya dan bersabar terhadap keinginan yang belum tercapai. Juga berjuang dan berdoa memohon kepada Allah agar keinginan kita tercapai (halaman 65). Dan bab terakhir dalam buku ini membahas seputar kebersihan dan kesucian (thaharah). Dalam berislam kehidupan manusia tidak jauh dari kebersihan dan kesucian, begitupun muslimah. Muslimah memiliki siklus pembersihan darah dan itu adalah fitrah. Tidak seperti kaum lain yang mengganggap wanita haid itu menjijikkan dan harus dijauhi sedangkan Islam tidak begitu namun ada batasannya. Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa sallam saja bersabda, “Inilah yang telah ditetapkan kepada anak-anak wanita keturunan Adam” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam Islam haid itu menunjukkan wanita telah baligh atau mukallaf. Artinya sejak itu kewajiban syariah mulai dibebankan kepada wanita, seperti shalat dan puasa. Selama masa haid ini muslimah dilarang shalat, puasa, melakukan hubungan seksual bagi yang sudah menikah, menyentuh mushaf dan thawaf mengelilingi Ka’bah (halaman 85-88). Kiranya, itulah isi buku yang ditujukan kepada muslimah ini. Dengan tujuan bisa menjadi muslimah yang sejati, yang mengerti ada aturan apa dalam Islam yang ditujukan kepada muslimah. Buku ini tidak saja dikhususkan dibaca oleh wanita saja. Namun kaum pria pun boleh membaca buku ini guna menambah wawasan yang memudahkan bergaul dengan istrinya kelak. Akhirnya, buku 140 halaman yang ditulis dengan bahasa remaja nan renyah, tentu akan bermanfaat bagi Anda semua. Selamat membaca!

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76v
Judul : Muslimah Banget Penulis : Naurel Firdaus Editor : LM. Cutheon Penerbit : de Teens-Diva Press Tahun Terbit : Maret, 2014 Jumlah Halaman : 140 halaman ISBN : 978-602-255-486-8 Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious. Dalam Islam, wanita adalah istimewa. Mereka tidak dikucilkan, dinomerduakan atau di anak tirikan. Wanita memiliki peran penting, mereka dianggap sebagai salah satu tonggak peradaban. Karena itulah ketika mereka setelah memiliki anak, dinamakan madrosatul ula li auladiha (sekolah pertama bagi anak-anaknya). Oleh karena itulah, dalam Islam wanita dijaga dengan rambu-rambu agar tidak terjerumus pada hal yang buruk. Bagaimana akan menjadi tonggak peradaban jika wanita sejak muda telah rusak? Bagaimana akan mendidik anak, jika dia saja bingung memiliki anak banyak dari lelaki lebih dari satu? Nah, inilah pentingnya ada aturan Islam bagi manusia, termasuk wanita (muslimah). Dalam sebuah hadits Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” Hadits lain pun mengungkapkan bahwa wanita yang pertama kali harus dihormati adalah ibu. Ketika Nabi ditanya siapa yang harus dihormati terlebih dahulu, Nabi menjawab Ibu sebanyak tiga kali, baru kemudian bapak. Dalam buku Muslimah Banget karya Nurel Firdaus ada tiga bab yang bisa menjadi panduan wanita agar menjadi muslimah sejati. Bab pertama membahas tentang aurat. Wanita adalah makhluk yang suka bersolek. Namun, dalam Islam hal ini ada aturan dan batasannya. Dalam Islam ada yang dinamakan tabarruj. Tabarruj adalah mendandani diri dengan pakaian ataupun berhias dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian lelaki (halaman 16). Dalam keseharian kita bertabarruj itu bisa berupa memakai make up yang berlebihan, memakai parfum yang berlebihan, mengenakan jilbab atau pakaian muslimah yang mentereng juga norak, dan bertingkah genit. Semua itu dilakukan dengan maksud membuat para lelaki tertarik padanya (halaman 20). Nah, hal ini tidak diperbolehkan. Menurut Ibnu Manzhur tabarruj adalah, wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya pada lelaki. Allah menyuruh muslimah agar menutup aurat dan tidak berlebihan dalam berhias seperti yang termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 33. “…Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” Zaman sekarang interaksi muslimah kan kadang juga dilakukan oleh para lelaki, misal dalam hal yang diperbolehkan yakni kerja. Nah bagaimana itu? Di sinilah kenapa Islam mewajibkan seorang muslimah hanya menampakkan apa yang boleh dilihat oleh selain mahramnya, yaitu telapak tangan dan wajah saja. Selain itu tidak boleh bermain pandang, bertingkah yang baik, tenang dan cool (halaman 31-43). Naurel juga mencantumkan, bahwa menutup aurat itu banyak manfaatnya. Diantaranya adalah, rambut terlindungi dari sinar matahari, sebagai identitas muslimah yang baik akan dihormati dan menjadi kontrol agar tidak berbuat yang salah, berjilbab adalah ibadah yang mudah dan dicintai oleh Allah, dan mengundang jodoh yang shalih (halaman 44-48). Bab dua dalam buku ini membahas tentang muslimah yang gaul. Bagaimana muslimah yang gaul itu? Apakah muslimah yang aktif bersosmed ria? Naurel dalam buku ini muslimah yang adalah adalah muslimah yang antigalau, apalagi galaunya di facebook dan twitter. Bukannya menjadi solusi, malah bisa menambah masalah. Karena anti galau, maka muslimah gaul adalah muslimah yang bahagia. Bahagia itu esensinya adalah mensyukuri terhadap apa yang kita punya dan bersabar terhadap keinginan yang belum tercapai. Juga berjuang dan berdoa memohon kepada Allah agar keinginan kita tercapai (halaman 65). Dan bab terakhir dalam buku ini membahas seputar kebersihan dan kesucian (thaharah). Dalam berislam kehidupan manusia tidak jauh dari kebersihan dan kesucian, begitupun muslimah. Muslimah memiliki siklus pembersihan darah dan itu adalah fitrah. Tidak seperti kaum lain yang mengganggap wanita haid itu menjijikkan dan harus dijauhi sedangkan Islam tidak begitu namun ada batasannya. Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa sallam saja bersabda, “Inilah yang telah ditetapkan kepada anak-anak wanita keturunan Adam” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam Islam haid itu menunjukkan wanita telah baligh atau mukallaf. Artinya sejak itu kewajiban syariah mulai dibebankan kepada wanita, seperti shalat dan puasa. Selama masa haid ini muslimah dilarang shalat, puasa, melakukan hubungan seksual bagi yang sudah menikah, menyentuh mushaf dan thawaf mengelilingi Ka’bah (halaman 85-88). Kiranya, itulah isi buku yang ditujukan kepada muslimah ini. Dengan tujuan bisa menjadi muslimah yang sejati, yang mengerti ada aturan apa dalam Islam yang ditujukan kepada muslimah. Buku ini tidak saja dikhususkan dibaca oleh wanita saja. Namun kaum pria pun boleh membaca buku ini guna menambah wawasan yang memudahkan bergaul dengan istrinya kelak. Akhirnya, buku 140 halaman yang ditulis dengan bahasa remaja nan renyah, tentu akan bermanfaat bagi Anda semua. Selamat membaca!

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76
Judul : Muslimah Banget Penulis : Naurel Firdaus Editor : LM. Cutheon Penerbit : de Teens-Diva Press Tahun Terbit : Maret, 2014 Jumlah Halaman : 140 halaman ISBN : 978-602-255-486-8 Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious. Dalam Islam, wanita adalah istimewa. Mereka tidak dikucilkan, dinomerduakan atau di anak tirikan. Wanita memiliki peran penting, mereka dianggap sebagai salah satu tonggak peradaban. Karena itulah ketika mereka setelah memiliki anak, dinamakan madrosatul ula li auladiha (sekolah pertama bagi anak-anaknya). Oleh karena itulah, dalam Islam wanita dijaga dengan rambu-rambu agar tidak terjerumus pada hal yang buruk. Bagaimana akan menjadi tonggak peradaban jika wanita sejak muda telah rusak? Bagaimana akan mendidik anak, jika dia saja bingung memiliki anak banyak dari lelaki lebih dari satu? Nah, inilah pentingnya ada aturan Islam bagi manusia, termasuk wanita (muslimah). Dalam sebuah hadits Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” Hadits lain pun mengungkapkan bahwa wanita yang pertama kali harus dihormati adalah ibu. Ketika Nabi ditanya siapa yang harus dihormati terlebih dahulu, Nabi menjawab Ibu sebanyak tiga kali, baru kemudian bapak. Dalam buku Muslimah Banget karya Nurel Firdaus ada tiga bab yang bisa menjadi panduan wanita agar menjadi muslimah sejati. Bab pertama membahas tentang aurat. Wanita adalah makhluk yang suka bersolek. Namun, dalam Islam hal ini ada aturan dan batasannya. Dalam Islam ada yang dinamakan tabarruj. Tabarruj adalah mendandani diri dengan pakaian ataupun berhias dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian lelaki (halaman 16). Dalam keseharian kita bertabarruj itu bisa berupa memakai make up yang berlebihan, memakai parfum yang berlebihan, mengenakan jilbab atau pakaian muslimah yang mentereng juga norak, dan bertingkah genit. Semua itu dilakukan dengan maksud membuat para lelaki tertarik padanya (halaman 20). Nah, hal ini tidak diperbolehkan. Menurut Ibnu Manzhur tabarruj adalah, wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya pada lelaki. Allah menyuruh muslimah agar menutup aurat dan tidak berlebihan dalam berhias seperti yang termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 33. “…Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” Zaman sekarang interaksi muslimah kan kadang juga dilakukan oleh para lelaki, misal dalam hal yang diperbolehkan yakni kerja. Nah bagaimana itu? Di sinilah kenapa Islam mewajibkan seorang muslimah hanya menampakkan apa yang boleh dilihat oleh selain mahramnya, yaitu telapak tangan dan wajah saja. Selain itu tidak boleh bermain pandang, bertingkah yang baik, tenang dan cool (halaman 31-43). Naurel juga mencantumkan, bahwa menutup aurat itu banyak manfaatnya. Diantaranya adalah, rambut terlindungi dari sinar matahari, sebagai identitas muslimah yang baik akan dihormati dan menjadi kontrol agar tidak berbuat yang salah, berjilbab adalah ibadah yang mudah dan dicintai oleh Allah, dan mengundang jodoh yang shalih (halaman 44-48). Bab dua dalam buku ini membahas tentang muslimah yang gaul. Bagaimana muslimah yang gaul itu? Apakah muslimah yang aktif bersosmed ria? Naurel dalam buku ini muslimah yang adalah adalah muslimah yang antigalau, apalagi galaunya di facebook dan twitter. Bukannya menjadi solusi, malah bisa menambah masalah. Karena anti galau, maka muslimah gaul adalah muslimah yang bahagia. Bahagia itu esensinya adalah mensyukuri terhadap apa yang kita punya dan bersabar terhadap keinginan yang belum tercapai. Juga berjuang dan berdoa memohon kepada Allah agar keinginan kita tercapai (halaman 65). Dan bab terakhir dalam buku ini membahas seputar kebersihan dan kesucian (thaharah). Dalam berislam kehidupan manusia tidak jauh dari kebersihan dan kesucian, begitupun muslimah. Muslimah memiliki siklus pembersihan darah dan itu adalah fitrah. Tidak seperti kaum lain yang mengganggap wanita haid itu menjijikkan dan harus dijauhi sedangkan Islam tidak begitu namun ada batasannya. Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa sallam saja bersabda, “Inilah yang telah ditetapkan kepada anak-anak wanita keturunan Adam” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam Islam haid itu menunjukkan wanita telah baligh atau mukallaf. Artinya sejak itu kewajiban syariah mulai dibebankan kepada wanita, seperti shalat dan puasa. Selama masa haid ini muslimah dilarang shalat, puasa, melakukan hubungan seksual bagi yang sudah menikah, menyentuh mushaf dan thawaf mengelilingi Ka’bah (halaman 85-88). Kiranya, itulah isi buku yang ditujukan kepada muslimah ini. Dengan tujuan bisa menjadi muslimah yang sejati, yang mengerti ada aturan apa dalam Islam yang ditujukan kepada muslimah. Buku ini tidak saja dikhususkan dibaca oleh wanita saja. Namun kaum pria pun boleh membaca buku ini guna menambah wawasan yang memudahkan bergaul dengan istrinya kelak. Akhirnya, buku 140 halaman yang ditulis dengan bahasa remaja nan renyah, tentu akan bermanfaat bagi Anda semua.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad_rasyid_ridho/panduan-menjadi-muslimah-sejati_54f945e2a3331169018b4b76

Tidak ada komentar:

Posting Komentar